Termasuk saya hingga saat ini masih menyukai anime dari berbagai genre dan sering nonton bareng dengan anak-anak saya.
Yang menjadi tanda tanya bagi saya saat ini adalah berapa sih bujet yang dibutuhkan untuk membuat 1 episode anime. Oke sebelum membahas biaya produksi kita samakan persepsi dulu apa sih yang dimaksud anime.
Anime (アニメ) (baca: a-ni-me, bukan a-nim) menurut wikipedia adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang. (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Anime)
Meskipun industri animasi AS dan Eropa sudah mengadopsi teknologi 3D bukan berarti anime yang masih menggunakan teknologi animasi 2D ditinggalkan penontonnya. Justru pendapat saya anime tetaplah animasi 2D ^_^
Dari hasil selancar di dunia maya, biaya produksi anime adalah 11 juta yen/episode atau Rp 1,32 milyar/episode (1 yen = Rp 120 - Kurs per 03/06/2012) dan untuk 1 season - 12 episode menghabiskan biaya Rp 15,84 milyar . (Sumber: http://www.crunchyroll.com/anime-news/2011/10/30-1/how-much-does-one-episode-of-anime-cost-to-make). Biaya produksi ini terdiri dari (Sudah saya kalikan dengan kurs yen per 3/6/2012):
- Original work - 50,000 yen ($660) - Rp 6 jt
- Script - 200,000 yen ($2,640) - Rp 24 jt
- Direction - 500,000 yen ($6,600) - Rp 60 jt
- Production - 2 million yen ($26,402) - Rp 240 jt
- Animation Supervision - 250,000 yen ($3,300) - Rp 30 jt
- Original Art - 1.5 million yen ($19,801) - Rp 180 jt
- Animation - 1.1 million yen ($14,521) - Rp 132 jt
- Post-production - 1.2 million yen ($15,841) - Rp 144 jt
- Art (backgrounds) - 1.2 million yen ($15,841) - Rp 144 jt
- Photography - 700,000 yen ($9,240) - Rp 84 jt
- Sound - 1.2 million yen ($15,841) - Rp 144 jt
- Materials - 400,000 yen ($5,280) - Rp 48 jt
- Editing - 200,000 yen ($2,640) - Rp 24 jt
- Printing - 500,000 yen ($6,600) - Rp 60 jt
Berikut ini daftar biaya produksi anime per episode (Sumber:http://wildgrounds.com/ask/15/anime-series-whats-the-average-budget):
- 1962 - Astroboy: Rp 252 juta/eps
- 1982 - Macross: Rp 660 juta/eps
- 1995 - Evangelion: Rp 750 juta/eps
- 2000 - ZOIDS: Rp 1,09 milyar/eps
- 2002 - Gundam SEED: Rp 3 milyar/eps
- 2004 - Gimdam SEED Destiny: 3,96 milyar/eps
- 2007 - Gurenn Lagann: Rp 1,3 milyar/eps
- 1987 - Ducktales: Rp 5,2 milyar/eps
- 1999 - Spongebob Squarepants: Rp 6,7 milyar/eps
- 1999 - Futurama: Rp 12 milyar/eps
- 2005 - Avatar: The last airbender: Rp 13,2 milyar/eps
Jadi bisa kejawabkan kenapa animasi di Indonesia cukup berat untuk bisa "Go International". Dan terjawab pula kenapa banyak animator lokal akhirnya lebih memilih berkarir di luar negeri. Saya yakin para animator Indonesia yang berada di ILM, Weta, dll. bakal pulang ke tanah air, jika ada investor Indonesia berani pasang investasi senilai di atas.
Saat mengisi seminar di Sastra Jepang di Universitas Padjajaran, saya mendapatkan informasi dari salah satu narasumber bahwa total biaya produksi anime 2/3 adalah dibiayai oleh pemerintah Jepang. Pertanyaannya mengapa pemerintah Jepang bersedia membiayai industri animasinya??? Animasi adalah transfer budaya, pemikiran, pengetahuan dan banyak hal.... Bayangkan cara pandang kita terhadap Jepang jika mereka sama sekali tidak membuat anime? Apakah cara kita memandang bangsa Jepang tetap sama?
Lalu apa yang bisa kita perbuat agar animasi Indonesia bisa Go Internasional?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar